Rabu, 31 Maret 2010

Resep Awet Berteman

Jaga Kepercayaan
Cerita-cerita pribadi temanmu bukan untuk disebarkan atau dijadikan gosip, simpan sendiri aja buatmu karena temanmu sudah mempercayakan mu untuk menyimpan rahasianya.

Jaga Omongan
Jangan mentang-mentang kamu ngerasa sudah dekat jadi kita ngerasa bebas atau ngomong seenaknya, setidaknya kamu bisa menjaga omongan kamu sehingga temanmu tidak tersinggung.

Jaga Perasaan
Sensitiflah sedikit sama perasaan teman kita, jangan jadi cewek egois yang hanya memikirkan perasaan dan kepentingan mu sendiri, perasaan teman kita juga penting.

Jaga Hubungan
Walau sudah ketemu teman-teman baru, jangan lupakan teman lama, tetaplah jaga hubungan baik dengan teman-teman lama, itu membuat kita mempunyai teman banyak.

Seminar

Waktu itu saya ikut seminar dari gunadarma tentang spirit and motivation, seminar itu di adakan di kampus D pada hari rabu, 11 November 2009, dari pukul 08.30-12.30..
Rencana buat berangkat sama-sama dari kampus J, pas sampai disana mengunggu sekitar jam 9an masuk tapi harus registrasi lagi,setelah itu kita semua masuk di bangku yang telah di sediakan.
Tadinya yang kami kira bakal membosankan tetapi ternyata malah menyenangkan karena pembicara yang menyampaikan materi seminarnya asik sekali sampai-sampai kita semua tertawa dan tidak merasakan bosan sama sekali, sampai acaranya selasai pun kita di bawa tertawa dengan humornya pembicara.
pembicaranya dapat menyampaikan materi seminar dengan baik dan menyenangkan,dan kami pun jadi merasa tidak rugi untuk mengikuti seminar itu.

Minggu, 07 Maret 2010

Demokrasi di indonesia

Demokrasi di Indonesia

Semenjak kemerdekaan 17 agustus 1945, UUD 1945 memberikan penggambaran bahwa Indonesia adalah negara demokrasi.Dalam mekanisme kepemimpinannya Presiden harus bertanggung jawab kepada MPR dimana MPR adalah sebuah badan yang dipilih dari Rakyat. Sehingga secara hirarki seharusnya rakyat adalah pemegang kepemimpinan negara melalui mekanisme perwakilan yang dipilih dalam pemilu. Indonesia sempat mengalami masa demokrasi singkat pada tahun 1956 ketika untuk pertama kalinya diselenggarakan pemilu bebas di indonesia, sampai kemudian Presiden Soekarno menyatakan demokrasi terpimpin sebagai pilihan sistem pemerintahan

Demokrasi adalah bentuk atau mekanisme sistem pemerintahan suatu negara sebagai upaya mewujudkan kedaulatan rakyat (kekuasaan warganegara) atas negara untuk dijalankan oleh pemerintah negara tersebut. Pada intinya, yang banyaklah yang menang dan yang banyak dianggap sebagai suatu kebenaran.
Salah satu pilar demokrasi adalah prinsip trias politica yang membagi ketiga kekuasaan politik negara (eksekutif, yudikatif dan legislatif) untuk diwujudkan dalam tiga jenis lembaga negara yang saling lepas (independen) dan berada dalam peringkat yg sejajar satu sama lain.

Sejarah dan Perkembangan Demokrasi

Kata "demokrasi" berasal dari dua kata, yaitu demos yang berarti rakyat, dan kratos/cratein yang berarti pemerintahan, sehingga dapat diartikan sebagai pemerintahan rakyat, atau yang lebih kita kenal sebagai pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Konsep demokrasi menjadi sebuah kata kunci tersendiri dalam bidang ilmu politik. Hal ini disebabkan karena demokrasi saat ini disebut-sebut sebagai indikator perkembangan politik suatu Negara.

Demokrasi Menurut Soekarno

Pada dasarnya,Soekarno tidak setuju kalau Indonesia disebut negara demokrasi dan Soekarno ingin mengubah Indonesia sebagai negara sosialis.Karena Menurutnya,Demokrasi itu berasal dari kata Demok dan Krasi yang berarti " Sing gede di mok-mok,Sing Kecil di krasi " atau "yang besar di pegang-pegang yang kecil diinjak-injak".Maksudnya, Demokrasi menurut Soekarno itu tidak mementingkan rakyat secara keseluruhan,tetapi hanya rakyat yang besar saja yang diperhatikan,oleh karena itu Soekarno tidak setuju.

Demokrasi di Lingkungan Pendidikan

Dalam lingkungan pendidikan terdapat real curriculum dan hidden curriculum sehingga pendidikan nilai-nilai di masyarakat seharusnya tidak saja diberikan dalam real curriculum saja tapi, juga dalam hidden curriculum itu. Hal itu mendorong para peserta didik maupun pendidik untuk membiasakan diri bersikap dengan benar sesuai dengan tingkat intelektualitas dan kemampuan mereka dalam mengolah serta menindaklanjuti real curriculum itu.

Contoh Penerapan Demokrasi dalam Lingkungan Pendidikan

Pada nantinya, demokrasi itu diharapakan tidak saja hanya dalam pelajaran Kewarganegaraan tetapi, juga sebagai kehidupan sehari-sehari di lingkungan pendidikan.
Dalam lingkungan pendidikan demokrasi juga diberikan dalam bentuk tata tertib ataupun aturan yang tidak tertulis, di samping cara yang paling strategis (yakni pendidikan kewarganegaraan). Antara lain:
i. Pemilihan pengurus kelas oleh warga kelas.
ii. Kebebasan berpendapat dalam diskusi dan rapat kelas.
iii. Kebebasan mengembangkan bakat positif yang dimiliki.
iv. Memberi kesempatan pada orang lain untuk berpendapat, menyampaikan pikiran, dan berbicara.
v. Mematuhi tata tertib dan norma yang ada
vi. Adanya OSIS dan MPK untuk menampung permasalahan siswa
vii. Diadakannya rapat komite
Jadi budaya demokrasi dalam lingkungan pendidikan ini pada dasarnya bertujuan untuk membentuk peserta didik mampu bersikap, berpikir serta bertindak secara demokratis sesuai nilai budaya demokrasi antara lain berjiwa religius, menghormati pendapat orang lain, selalu bermusyawarah dalam menyelesaikan masalah untuk mecapai mufakat, menjunjung tinggi dan melaksanakan tata tertib sekolah, mencintai bangsa dan negara, bangga sebagai warga negara Indonesia.